Minggu, 28 April 2013

analisis tanda menurut ferdinand de saussure



Semiotika Menurut Ferdinand De Saussure
Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure. Konsepnya yang paling terkenal adalah pembedaan tanda bahasa menjadi dua aspek, yaitu significant (yang memaknai) dan signifie (yang dimaknai). Dalam semiologi Saussure berpendapat bahwa bahasa sebagai "suatu sistem tanda yang mewujudkan ide" dapat dibagi menjadi dua unsur: langue (bahasa), sistem abstrak yang dimiliki bersama oleh suatu masyarakat yang digunakan sebagai alat komunikasi dan parole (ujaran), realisasi individual atas sistem bahasa.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsinya tanda dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. menurut Saussure, tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Dimana ada tanda disana ada sistem. Artinya, sebuah tanda (berwujud kata atau gambar) mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita yang disebut dengan signifier , bidang penanda atau bentuk dan aspek lainnya disebut signified. Bidang pertanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung oleh aspek pertama. Dikatakan oleh Saussure bahwa Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”.









Analisis sebuah kritik pada tulisan menurut pandangan Ferdinand de Desaussure

a.      Signifier (penanda)     : Gambar gedung yang di depannya bertuliskanUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa” dan Gambar tikus yang bertuliskan “ Pihak Rektorat”.
b.      Signified (petanda)     : Sumber penyakit yang masuk ke untirta

a.    Signifier (penanda)     : Kata – kata yang bertuliskan “Tolak SPP Flat!!! Tikus Kampus Sumber Derita”.
b.    Signified (petanda)      : Kebijakan yang meresahkan mahasiswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar