Senin, 01 April 2013

tugas sintaksis


NAMA           : NURMALA SARI
NIM                : 2222100396
KELAS          : IVA / DIKSATRASIA
SINTAKSIS
A.  Bentuk kalimat ditinjau dari bentuk sintaktisnya:
1.      Kalimat Berita
Menurut Finoza, (2006:142) kalimat berita (deklaratif) adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk menyatakan suatu berita kepada mitra komunikasinya. Bentuk kalimat berita bersifat bebas, boleh inversi atau versi, aktif atau pasif, tunggal atau majemuk, dan sebagainya. Yang terpenting isinya merupakan pemberitaan. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi menurun dan pada bahasa tulis kalimatnya bertanda baca akhir titik.
Contoh :
a.      Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin pagi.
b.      Perayaan HUT RI ke-60 berlangsung meriah.
c.       Tadi siang terjadi tabrakan mobil di Jalan Layang Tol Cawang.
d.      Terjadi perdebatan seru dalam diskusi ilmiah kemarin di kampus.
e.       Mahasiswa fakultas hokum akan melakukan penyuluhan hukum bulan depan.
2.      Kalimat Perintah
Menurut Finoza, (2006:144) kalimat perintah (imperatif) dipakai jika penutur ingin menyuruh atau melarang orang berbuat sesuatu. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi akhir menurun dan pada bahasa tulis kalimat itu diakhiri dengan tanda seru ataupun kalimat titik. Kalimat perintah dapat dipilih lagi menjadi kalimat perintah suruhan, kalimat perintah halus, kalimat perintah larangan, dan kalimat perintah pembiaran.
Contoh :
a.       Kalimat perintah halus :
1.      Tolonglah bawa sepeda motor ini ke bengkel.
2.      Silakan kamu pergi ke belakang sekarang.
3.      Keputusan itu kiranya dapat kamu perhatikan.
b.      Kalimat perintah langsung :
1.      Pergilah kamu sekarang !
2.      Ayo, cari buku itu sampai dapat !
3.      Mari kita bernyanyi bersama-sama !
c.       Kalimat perintah larangan langsung :
1.      Janganlah kamu pergi sekarang !
d.      Kalimat perintah larangan halus :
1.      Terima kasih karena Anda tidak merokok !
e.       Kalimat permintaan :
1.      Minta perhatian, anak-anak !
f.       Kalimat permintaan atau permohonan :
1.      Mohon hadiah ini Adik terima.
g.      Kalimat perintah dan ajakan :
1.      Ayolah, Kira belajar !
h.      Kalimat perintah pembiaran :
1.      Biarkan ( lah ) dia di sini sebentar.
2.      Biarlah dia menemani orang tuanya..
3.      Kalimat Tanya
Menurut Finoza, (2006:143) kalimat tanya (interogatif) adalah kalimat yang di pakai oleh  penutur / penulis untuk memperoleh informasi atau reaksi berupa jawaban yang diharapkan dari mitra komunikasinya. Pada bahasa lisan kalimat ini berintonasi akhir naik dan pada bahasa tulis kalimat diakhiri dengan tanda tanya. Selain hadirnya tanda tanya, dalam kalimat tanya sering pula hadir kata tanya apa ( kah ), bagaimana, di mana, siapa, yang mana.
Contoh :       
a.       Apakah barang ini milik Saudara ?
b.      Kapan kakakmu berangkat ke Australia ?
c.       Siapa tokoh pendiri Perguruan Taman Siswa ?
4.      Kalimat seru
Menurut Finoza, (2006:145) kalimat seru (ekslamatif) dipakai oleh penutur untuk    mengungkapkan perasaan emosi yang kuat, termasuk kejadian yang tidak-tidak dan memerlukan reaksi spontan. Pada bahasa lisan, kalimat ini berintonasi naik dan pada bahasa tulis di tandai dengan tanda seru atau tanda titik pada akhir kalimatnya.

Contoh :
1.      Aduh, pegangan saya terlepas !
2.      Hai, ini dia orang yang kita cari !
3.      Wah, pintar benar anak ini !
4.      Alangkah besarnya pesawat itu.
5.      Bukan main lihainya petinju itu.
B.  Kalimat ditinjau dari peran dan sintaktisnya
1.      Kalimat aktif
Menurut Odien, (2004:224) kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya berperan sebagai  pelaku atau aktor. Dengan kata lain, kalimat aktif merupakan kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai pelaku.
Contoh :
1.      Pemerintah memberikan beasiswa kepada sejumlah siswa SMU yang berprestasi.

2.      Kalimat pasif
Menurut Odien, (2004:225) kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya sebagai penderita. Dengan kata lain, kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya menjadi tujuan dari suatu perbuatan.
Contoh :
1.        Novel Dadaismi karya Dewi Sartika di anugerahi sebagai novel terbaik versi DKJ tahun ini.

C.    Jenis kalimat ditinjau dari jumlah klausanya:
1.    Kalimat tunggal
Menurut Finoza (2006:138) Kalimat tunggal adalah kalimat yag terdiri atas saatu klausa. Kalimat tunggal haya mengandung satu unsur. S,P,O,Pel dan Ket. Tentu saja kelima unsur itu tidak harus muncul semua sekaligus karena unsur minimal sebuah kalimat adalah S dan P. mengingat unsur pembentuk utamanya yaitu S dan P yang serba tunggal itulah kalimatnya dinamakan kalimat tunggal. Berdasarkan jenis kata/frasa pengisi P-nya, kalimat tunggal dapat dipilah lagi menjadi empat macam, dan kalimat-kalimat tunggal itu diberi nama sesuai dengan unsur P-nya masing-masing seperti tampak pada contoh kalimat (1)-(4) di bawah ini:
Contoh :
     S                             P
1. Kami  mahasiswa Indonesia (kalimat nominal)
2. Jawaban anak pintar itu sangat tepat. (kalimat adiectival)
3. Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal)
4. Mobil orang kaya itu ada delapan. (kalimat numeral)

Kalimat tunggal ada yang dapat dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Selain itu, unsur S, O dapat pula diperluas lagi dengan memberinya berbagai keterangan. Jadi, kalimat tunggal tidak mesti berupa kalimat pendek. Bila fungsi sintaksis untama, yaitu S dan P-nya tidak lagi tunggal, alias sudah menjadi majemuk, nama kalimatnya pun berubah menjadi kalimat majemuk.
2.       Kalimat majemuk
Menurut Finoza (2006:138-139) kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal. Mengingat kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa.
Contoh :
1.      Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan harus menjungjung tinggi
        S                             P1                       O1                                     P2
etika profesi.
         O2          
2.      Anak-anak bermain layang-layang di halaman kampus ketika para dosen, karyawan, dan
       S1           P1                O1                 Ket                                             S2
mahasiswa menikmati hari libur.
                          P2           O2            
Setelah mencermati contoh-contoh itu jelaslah bahwa kalimat majemuk setidaknya mempunyai P lebih dari satu. Sedangkan S yang sebenarnya ganda, seperti contoh (1) yakni seorang manager. Contoh (1) adalah kalimat majemuk setara. Penanda yang memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara antara lain adalah kata penghubung (konjungsi) dan. Adapun contoh (2) adalah kalimat majemuk yang disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan hasil perluasan klausa pertama. Penanda yang memisahkan kedua klausa dalam kalimat majemuk tak setara atau bertingkat antara lain adalah kata penghubung ketika.

D.      Jenis kalimat ditinjau dari pengungkapannya:

1.    Kalimat langsung

Menurut Chaer, (2009:209) Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara.
Contoh :
Kata Desmon,” Anggel nanti pulangnya saya antar!”
Siti berkata, “kemarin saya pergi ke Bogor”
 ” Saya akan datang nanti malam, kata Hamid.
2.    Kalimat Tak Lansung.
Menurut Chaer, (2009:209) Kalimat tak langsung lazim dikotomikan dengan kalimat langsung, karena kalimat tak langsung adalah ubah dari kalimat langsung.
Contoh :
Webby mengatakan bahwa dia akan datang kerumahku nanti sore.
Novi mengatakan bahwa dia akan pergi ke Jakarta lusa.

1 komentar:

  1. Harrah's Resort Atlantic City - Mapyro
    Harrah's 김제 출장마사지 Resort Atlantic 남원 출장마사지 City. 777 Harrah's Rincon 화성 출장마사지 Way, Rincon, AZ 의왕 출장마사지 85139. Get Directions. Directions · 충주 출장마사지 (480) 528-5000.

    BalasHapus