NAMA :
NURMALA SARI
KELAS : III A / DIKSATRASIA
NIM :
2222100396
APRESIASI PROSA FIKSI
“KUHAPUS NAMAMU
DENGAN NAMA-NYA”
Karya Taufiqurrahman Al-Azizy
Minggu ini saya
ditugaskan mengapresisai novel islam, pertama saya bingung novel seperti apa
yang bisa dikatakan novel islami apakah yang berbau-bau islami, atau novel yang
harus disertai dengan hadist atau sebaliknya. Saya mencoba menanyakan kepada
teman saya, novel islami itu novel yang tidah mesti ada hadistnya tetapi
ceitanya menjurus atau berbau islam. Yasudah saya membeli novel “Kuhapus Namamu
dengan Namanya”, menurut saya ini novel islam karena didalamnya juga terdapat
hadist dan berbau islami, dilihat dari judulnya pun yakin bahwa ini novel
islami.
Ketika
ditugasakan menganalisis novel islami menurut saya tidak ada kesulitan, karena
ketika ditugaskan keesokan harinya saya langsung membeli novelnya, sudah
jauh-jauh hari saya membaca novel tersebut. Akan tetapi ketika membaca novel
tersebut hambatan yang saya rasakan adalah awal ceritanya, sangat menjenuhkan
karena si penulis menceritakan keseharian tokoh utamanya, tidak ada peristiwa
yang menggiurkan.
Akan tetapi
hingga pertengahan cerita membuat saya terkejut, sangat menakjubkan saya kira
novel ini biasa-biasa saja karena pada awal cerita tidak sedikitpun menarik.
Membuat saya pun merasa bosan tetapi ketika terus membacanya hingga akhir, ceritanya
menarik hingga perasaan emosi pun meluap dibenak saya rasanya ingin marah dan
ingin meluapkan kemarahan saya terhadap tokoh utama dalam novel tersebut. Seakan-akan
terbawa kedalam jalan cerita tersebut. Karena ceritanya menyentuh hati durani
kita sebagai hamba Allah.
Setiap manusia
pasti akan berubah dalam waktu tertentu dan sifat manusia juga akan berubah
sesaat, kita tak pernah tahu itu. Seseorang yang terbiasa hidup dalam
lingkungan agamis, berpendidikan tinggi, sekaligus baik ternyata memilki
potensi yang menakutkan, berubah menjadi orang yang buruk ahklaknya, dan hancur
kehidupannya. Seseorang yang cerdas, dan shalih bukanlah jaminan untuk
memperoleh kesenangan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat manakala
kecerdasan dan kesalahan tidak ditempatkan sebagai karunia yang suci dari yang
ilahi ketika jiwa dikotori keangkuhan, ego dan kesombongan, maka kecerdasan dan
kesalehan justru bisa menjadi bencana. Sesempurnanya manusia pasti pernah
melakukan kesalahan sekecil apapun itu. Kita hanya bisa menyesal ketika kita
sudah melakukan kesalahan tersebut.
Kenyataan itulah
yang dialamai putra tunggal seorang kiyai besar, tampan, cerdas dan shalih. Dia
merasa telah memiliki segalanya. Lulus kuliah demean predikat cumlaude. Dan
langsung diterima bekerja disebuah perusahaan. Cintanya kepada Naura juga
dianggap sebagai kesuksesan yang dapat ia raih hingga dapat memperistiri sering
gadis yang bernama Naura. Meskipun Naura
dilahirkan atau dilatar belakangi dari keluarga yang biasa saja dan tidak didik
dengan ajar islam yang begitu kental
seperti Naufal, tetapi semua itu bukan penghalang bagi Naufal untuk
menikahinya. Setelah lulus kuliah mereka menikah dan hidup bahagia bersama.
Keadaan rumah tangganya sedikit terusik ketika naufal ditugaskan untuk pindah
bekerja ke semarang, otomatis Naufal harus meninggalkan istrinya, meskipun
disisi lain istrinya sedang mengandung bayinya. Rumah tangganya sering terjadi
perselisihan setelah Naufal memutuskan untuk pergi ke semarang meskipun Naura
tidak mengijinkannya pergi.
Dari situlah
konflik yang terjadi dalam rumah tangganya meluap, Naura marah karena Naufal
bersikeras untuk pergi ke semarang hingga tidak pernah menghubungi dan memberi
kabar kepada Naufal. Naufal pun merasa kecewa , ia meras seperti tidak dianggap
sebagai seorang suami, bukan itu saja Naufal lebih kecewa ketika melihat Bowo
datang kerumahnya untuk menemui Naura, yang mana Bowo teman kuliahnya, yang
dulu sangat mencintai Naura, disamping itu juga Naufal tidak diberi tahu bahwa
naura sudah melahirkan. Rasa kekesalan dan kekecewaannya telah membeludak dalam
hatinya, dari kekesalaan dan kekecewaan itulah yang merubah kehidupan Naufal,
mengenal dunia malam, mengenal rokok, minum - minuman keras, dan seks. Itu
semua terjadi setelah Naufal berteman dengan Aditya teman dipelabuhannya. Semua
itu dia lakukan untuk menghilangkan stres semata. Tetapi semua itu salah.
Kehidupan Naufal berubah drastis hingga termakan dengan tipuan yang tidak kasat
mata sehingga menjauh dari tuhan.
Semuanya berakhir
dengan kesedihan, semuanya hilang perlahan-lahan. Karena itulah Naufal tidak
menyadari kesombongan yang telah merasuki
jiwanya, menjelma menjadi iblis yang menghancurkan kehidupan dan
keluarganya. Perusahaannya bangkrut, istrinya terlibat narkoba dan buah hati
yang paling dicintai pergi untuk selamanya, ilham meninggal dipangkuannya
sendiri. Lengkap sudah penderitaan yang dirasakan Naufal, Naufal hanya bisa
bertaubat dengan menghapus nama mereka demi bisa menyebut nama yang sekian lama
dia lupakan dari jiwanya (Tuhan).
“ aku bejanji akan terus berada disini hingga
tuhan menampakan keMaha-an-nya dari ku hingga bisa putuskan jalan hidupku
berdasarkan petunjuknya,
Naura , oh naura
Maafkanlah aku.
Sejak saat ini, kuhapus Namamu dengan Nama-Nya”. Kutipan pada akhir cerita yang
dikatakan naufal yang menekankan bahwa Naufal akan menghapus namanya demi
mendekatkan diri kepada Tuhan,
Ketika saya membaca
hingga akhir, hati saya terenyuh dan terketuk dimana manusia tidak sempurna,
tidak sepantasnya kita melakukan hal-hal yang tidak di ridhoi Allah. Kita
sebagai manusia harus ingat akan kematian, jangan pernah terfana dengan
kenikmatan semata. Maka berbuat baiklah saat kita diberi kesempatan hidup
didunia ini, jangan pernah jiwa dan hati nurani kita ini tertutupi oleh hal-hal
yang dapat menghancurkan diri dan hidup kita. Kita juga bisa mengambil hikmah
dari cerita diatas. Banyak pelajaran yang dapat kita petik dalam novel Kuhapus
Namamu dengan Namanya, karena setiap manusia yang terbuai dengan “Dunia” harus belajar untuk selalu menempatkan
nama-Nya (Tuhan) di hatinya jangan sampai melupakannya. Akhir cerita yang
membuat merinding pembacanya, ending yang benar – benar menghentakan insan
manusia.
Dalam novel
Kuhapus Namamu dengan Nama-nya memberi pesan islami dimana mengajak kita semua
untuk merenungi bahwa kesucian hati pada
akhirnya adalah hal yang paling utama, yang harus kita miliki oleh seorang
hamba dihadapan tuhan. Kesenangan dan kenikmatan yang kita miliki dan rasakan di Dunia ini hanya
sementara, semua akan berahkir pada kematian dan Abadi di Akhirat nanti, maka
jadilah orang yang rendah hati jangan pernah sombong karena harta yang dimiliki,
itu semua hanya sementara. Bukan itu yang bisa membuat kita suci dihadapan yang
maha kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar